Minggu, 15 Desember 2013

Kitab Yeremia


Mentari Cklaudita Walalayo
Program Studi Ilmu Teologi
Fakultas Teologi
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Ambon
2013

KATA PENGANTAR

            Puji Syukur saya panjatkan keHadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Kasih dan PenyertaanNya, saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
           
            Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan tugas ini, semoha Tuhan memberkati.

            Tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan hasil kerja saya ini, masih jauh dari kesempuarnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan demi perbaikan tugas ini dan menjadi pedoman bagi saya untuk meyelesaikan tugas-tugas berikutnya.

            Saya berharap hasil kerja dapat memberikan manfaat. Mohon maaf bila dalam hasil kerja ini terdapat kesalahan.
Sekian dan Terima Kasih.

Ambon, 20 November 32013


Mentari Ckaludita Walalayo  



DAFTAR ISI


Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

Pembahasan 1
Latar belakang 1
Isi 1
Struktur 2
Kelima pemerintahan 2
Kata kunci 4
Tujuan penulisan 4
Ciri khusus 5

Daftar Pustaka iii


PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG
            Nama ‘Yeremia’ berasal dari bahasa Ibrani Yirmeyāhū (יִרְמְיָהוּ), yang berarti Allah meningkatkan. Kitab Yeremia merupakan kitab kedua dalam rangkaian kitab-kitab-kitab kenabian. Dalam terjemahan Yunani Kuno, Alkitab yunani, Kitab Nabi Yeremia disusul oleh dua (tiga) karya lain, yaitu kitab barukh dan kitab Ratapan Nabi Yeremia.
Kitab Yeremia adalah sebuah kitab yang didalamnya terdapat perkataan-perkataan Nabi Yeremia (Yer. 1 : 1). Ia lahir di Anatot, sebuah desa kecil yang jaraknya ±7 km dari bagian utara kota Yerusalem. Nabi Yeremia mendapat panggilan dan di utus Tuhan (Yer. 2) pada tahun 626 SM. Ia dipanggil saat ia masih muda (Yer. 1:6). Di dalam kitab ini juga tercantum sejarah terbentuknya kitab tersebut. Dalam tugas dan Panggilannya, Nabi Yeremia banyak mengalami penderitaan yang hampir membuatnya putus asa, ia menganggap semua yang ia lakukan selama ini adalah sia-sia. Di dalam ini juga, dapat kita temui banyak keluhan dari Yeremia. Ia juga pernah menuduh Allah sebagai penipu dan yang Allah yang menyebabkan sehingga ia menjadi bahan tertawaan banyak orang (Yer. 20:7).
Kitab ini ditulis oleh Nabi Yeremia (Yer. 1:1) dengan bantuan sekretarisnya Barukh. Kitab ini ditulis pada tahun ± 585 SM. Kitab ini ditulis sebanyak dua kali, karena tulisan yang pertama dimusnahkan oleh Yoyakhim (36:23), karena ketakutannya terhadap nubuat Nabi Yeremia yang memberikan ancaman kepadanya.

B. ISI
Kitab ini berisi tentang nubuat-nubuat Nabi Yeremia yang hidup saat bangsanya mengalami pergolakan hidup. Kerajaan Yehuda yang kecil terjebak di tengah-tengah persaingan kerajaan-kerajaan yang besar yang berusaha menancapkan kekuasaan di kawasan itu. Yeremia masih terus berkarya beberapa tahun setelah Babel merebut Yerusalem, ibu Kota Yehuda, pada tahun 587 SM. Sebagai seorang nabi, Yeremia memperingatkan raja, imam, dan rakyat Yehuda akan malapetaka besar yang segera menimpa mereka sebagai akibat atas kemurtadan mereka terhadap Allah (berpaling dari Allah dan menyembah ilah-ilah lain).
Di dalam kitab ini juga mencakup persaan nabi Yeremia yang turut merasakan kemarahan serta kesedihan Allah terhadap bangsa Yehuda. Yeremia juga mengalami penderitaan untuk mencerminkan apa yang akan dialami oleh Yehuda. Selama masa hidup Yeremia, Yehuda ditaklukan oleh kerajaan Babel. Beberapa pemuka rakyat dan  sebagian rakyatnya diangkut ke pembuangan. Namun, kejatuhan Yehuda bukanlah kata akhir. Yeremiapun menyatakan berita penghiburan dan harapan kepada mereka yang berada di pembuangan: Allah berjanji akan mengikat perjanjian baru dengan umat Allah di masa yang akan datang.

C. STRUKTUR
Kitab Yeremia dapat dibagi dalam beberapa bagian seperti yang berikut ini:
1.   Pasal 1-25:13               : Nubuat tentang Yehuda dan Yerusalem
2.   Pasal 25 :14 – 45         : Cerita-cerita mengenai Yeremia
3.   Pasal 46-51                  : Nubuat-nubuat mengenai bangsa-bangsa lain (di luar bangsa Israel)
4.   Pasal 52                       : Tambahan mengenai jatuhnya kota Yerusalem pembuangan bangsa
  Yehuda (II Raja-raja 24:8-25)

D. KELIMA PEMERINTAHAN
Yeremia menjalankan  tugas panggilannya sebagai Nabi selama 40 tahun. Ia bernubuat dalam pemerintahan 5 raja Yehuda terakhir, yakni :
·         Yosia
·         Yoahas
·         Yoyakin
·         Yoyakhin
·         Zedekia

1. Yosia
            Nabi Yeremia dipanggil dan diutus Tuhan pada tahun ke-13 masa pemerintahan Yosia. Pada tahun ke-18 masa pemerintahannya, Yosia melakukan reformasi (2 Raja-raja 23).  Di mana, ditemukannnya ‘Kitab Taurat’ di Bait Suci oleh Hilkia. Sampai pada berakhirnya masa pemerintahan Yosia secara tragis pada tahun 609 SM karena dibunuh oleh Firaun Nekho di Megido.
2. Yoahas (atau Shallum)
            Raja Nekho terus mencampuri urusan Yehuda. Yoahas (atau Salum, Yeremia 22:11) mengganti Yosia, tapi tiga bulan kemudian dipecat oleh Nekho, yang membebankan kepada Yehuda upeti yang berat (2 Raja 23:31-33) dan mengangkat Yoyakim (atau Elyakim), adik Yoahas, menduduki takhta (2 Raja 23:34; 2 Tawarikh 36:2, 5). Yeremia meratapi turunnya Yoahas dari takhta dan pembuangannya ke Mesir (Yeremia 22: 10-12).
3. Yoyakim
            Masa pemerintahan Yoyakim ditandai dengan penindasan dan pertumpahan darah yang menimbulkan kutukan dari Yeremia keapdanya (Yer. 22 : 13-19). Pada tahun 605 SM, Yehuda dikuasai oleh Babil. Yoyakimpun melakukan upaya untuk mempertahankan pemerintahannya dengan memberikan upeti pada penguasa baru itu. Padas saat itu, Yeremia dilarang keras untuk masuk ke Bait Allah, akhirnya ia memerintahkan Barukh untuk menuliskan segala ucapannya dan Barukh membacakannya mengenai ancaman yang akan datang pada Yerusalem. Setelah Barukh selesai membacakan surat tulisan tersebut, bukannya respon baik yang ia terima melainkan suatu kekejaman, di mana gulungannya tersebut disita dan dibacakan kembali di depan Raja di istana Yoyakim.  Dengan sombongnya, Yoyakim mermehkan tulisan tersebut dan membakarnya.
            Pada tahun 601 SM, Yoyakim melawan Babilon yang menimbulkan pembalasan oleh Babilon, di mana Yerusalem dikepung dan dipaksa menyerah. Sementara itu, Yoyakimpun meninggal.
4. Yoyakhin
            Pada saat pengepungan Yerusalem oleh Babilon, Yoyakim meninggal dan digantikan oleh anaknya Yoyakhin.  Pada saati itu Yerusalem masih dikepung oleh Babilon.  Iapun harus menerima syarat penyerahan diri yang sangat berat, dimana: raja harus dibuang ke Babilon bersama dengan ribuan penduduk bangsawan negeri.
5. Zedekia
            Pada saat Yoyakhin menerina syarat penyerahan diri, yakni pembuangan di Babilonia, ia menyerahkan takhta Yerusalem kepada pamannya ‘Zedekia’. Nampaknya Zedekia juga bukan seorang pemimpin yang baik. Yeremia menyampaikan bahwa semua bangsa harus tunduk kepada raja Babilon, krena itu adalah firman Allah (Yer. 27:1-11). Namun, lagi-lagi perkataan Yeremia ini ditolak. Zedekia justru melakukan hal yang sama yang dilakukan Yoyakim. Ia memberontak Babilon yang mengakibatkan pembalasan dan kehancuran Yerusalem oleh Babilon.  Zedekia harus menyaksikan hukuman mati bagi anak-anaknya dan setelah itu matanya dicungkil dan dibuang ke Babilon.
 
E. KATA KUNCI
Setelah membaca kitab ini, ada  2 kata kunci yang terdapat di dalamnya, yakni :
·         ‘Dosa’ (dosa bangsa Yehuda yang telah berpaling dari Allah dengan menyembah ilah-ilah lain yang menyakiti hati Allah. Untuk itu, Yeremia bertanggungjawab untuk menyatakan hukuman yang akan menimpa mereka).
·         ‘Ratapan’ (Kitab ini juga berisi ‘ratapan’  nabi Yeremia atas aniaya yang dia alami dan kesedihan yang turut dia rasakan karena penderitaan yang dialami bangsanya).

F. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan kita ini adalah :
·         Untuk menyediakan suatu catatan abadi dari pelayanan dan berita nubuat Nabi Yeremia
·         Untuk menyatakan hukuman Allah yang pasti jadi dan tidak terelakan ketika umatnya melanggar perjanjian dan bersih keras dalam pemberontakan terhadap Allah dan firman-Nya
·         Untuk menunjukan keaslian dan kekuasaan firman nubuat. Banyak nubuat Yeremia yang tergenapi pada zamannya sendiri (mis. Yer. 16:9; 20:4; 32:10-13; 34:1-5); adapula nubuat nabi yeremia yang meliputi masa depan yang amat jauh digenapi kemudian atau masih belum dgenapi (Yer 23:5-6; 31:31-34; 33:14-16;).

G. CIRI KHUSUS
Adapun ciri khusus yang menonjol dari kitab ini adalah :
·         Kitab ini berasal dari Nabi Yeremia.
·         Kitab ini digolongkan dalam kitab Nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia, Yehezkiel).
·         Kitab ini merupakan ketab terpanjang kedua (bukan dari segi pasalnya), yang berisi lebih banyak katanya setelah kitab Mazmur.
·         Kehidupan dan pergumulan pribadi Yeremia selaku nabi diungkapkan dengan lebih mendalam dan terinci dibandingkan nabi PL lainnya.
·         Kitab ini berisi perasaan sedih, sakit hati, dan ratapan Nabi Yeremia atas pemberontakan bangsa Yehuda. Namun Yeremia tetap setia kepada Allah. Kesediahan yang yang dia rasakan karena hati Allah yang terluka.
·         Syairnya yang mengesankan dan penuh dengan perasaan serta ungkapan-ungkapan yang hidup dan perlu diingat.
·         Rujukan terhadap Babel di dalam nubuat Yeremia (164) lebih banyak  daripada di semua bagian lain di Alkitab.
 


 
DAFTAR PUSTAKA

Schmidt W. Introduction to the old testament.1984. USA: The Crossroad.
Blomendaal J.1979. Pengantar kepada PL. Jakarta Pusat: BPK gunung mulia.
Mulder O. C. 1963. Pembimbing kepada PL. Jakarta: BPK.
Groenen C. 1992. Pengantar ke dalam Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius.
Wahono W. 2011. Di Sini Kutemukan. Jakarta: Gunung Mulia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar